Manfaat Gunung Berapi Bagi Kehidupan
Written By Sheling Lipo N. on 14 Februari 2014|
Manfaat Gunung Berapi Bagi Kehidupan - Saat
Mendengar Gunung Berapi apakah yang pertama kali muncul dalam benak
anda? Apakah sebuah bom waktu yang suatu saat akan meledak dan meluluh
lantahkan segala aspek kehidupan ataukah sebuah anugerah yang di
ciptakan oleh Sang Maha Pencipta demi kelangsungan hidup kita di muka
bumi ini?. Mungkin sebahagian besar dari saudara beranggapan bahwa
keberadaan gunung berapi hanya membawa bencana, tidak member keuntungan
dan hanya membawa ancaman, ketakutan dan rasa was-was yang kalau-kalau
suatu saat nanti gunung tersebut bakal meletus.
Tapi
tunggu dulu saudara berfikiran tersebut, sebelum saudara berfikir buruk
tentang si gunung api ini pertama marilah kita kenali dahulu mengapa
Gunung Berapi di ciptakan oleh sang Khalik di bumi kita ini.
Di
atas bumi terdapat puluhan bahkan ratusan gunung berapi, berada di
segala penjuru bumi ini, ada yang terdapat di daratan dan ada pula jauh
di dasar lautan. Lalu bagaimanakah terbentuknya gunung berapi?. Gunung
berapi ini terbentuk ketika bumi menjadi dingin secara bertahap dan
muncullah lipatan–lipatan yang membentuk struktur gunung berapi.
Bayangkan saja jika gunung berapi itu tidak ada mungkin sejak 3,5 milyar
tahun lalu ketika bumi mulai mendingin ia berusaha mengeluarkan gas
untuk menjaga temperaturnya. Bila tidak dikeluarkan secepatnya bumi ini
akan meledak dengan dahsyat karena ada tekanan gas yang terus–menerus
dan dalam jumlah besar di tubuhnya.
Itu
hanya salah satu dari keutamaan gunung berapi, keutamaan lainnya gunung
berapi merupakan pasak raksasa dari bumi yang akar dari gunung berapi
tersebut 10 – 15 kali lipat dari ketinggianya. Gunung juga berfungsi sebagai pasak untuk meminimalkan guncangan litosfer ketika bergerak.
Walaupun
banyak korban nyawa dan materi namun meletusnya gunung berapi juga
membawa segi positif bagi sebagian orang bahkan untuk seluruh bumi.
Bencana geologis lainnya, seperti gempa bumi dan tsunami. merupakan
proses Planet Bumi mencari keseimbangan baru untuk mempertahankan
tekanan dan temperaturnya. Tujuan penting proses ini adalah untuk
melindungi miliaran manusia dari kepunahan, sampai waktu yang telah
ditentukan oleh-Nya.
Adapun fungsi – fungsi dari gunung berapi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Bertindak sebagai stabilizer, yaitu menjaga keseimbangan suhu antara permukaan dan perut bumi.
2.
Merawat lapisan atmosfernya dalam jangka panjang, yaitu gunung berapi
dapat Mendinginkan (langit) atmosfer bumi dari kenaikan temperatur
atmosfer bumi akibat peningkatan suhu matahari.
3.
Bertindak sebagai jangkar atau rem gerakan lempeng bumi, yaitu menjaga
pergerakan lempeng bumi agar tidak bergerak terlalu besar, karena jika
lempeng bumi bergerak tanpa adannya pembatas atau penghambat, maka
permukaan bumi akan hancur, dan manusia akan punah seketika.
4. Penyubur makhluk tanah dan Bertindak sebagai tandon air di Planet Bumi, yaitu bahwa material-material yang dikelurkan oleh gunung berapi mengandung unsur hara yang sangat tinggi dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
5.
Membentuk rona baru di Planet Bumi, yaitu dengan meletusnya gunung
berapi dapat memberikan penyegaran atau perubahan baru pada bentuk
permukaan bumi.
6. Mendatangkan Hujan Orografis atau hujan Naik Pegunungan.
7. Bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi.
8. Sebagai Objek Wisata.
9.
Selain mengandung unsure hara yang berlimpah, material yang dimuntahkan
oleh gunung berapi juga mengandung zat seperti balerang dan batuan
granit.
Selain secara sains, keutamaan adanya gunung berapi ini juga dijelaskan di Al-Qur’an loh teman-teman.
Mengapa
Alqur’an menginformasikan: “Dipancangkan Gunung supaya Bumi tidak
mengoncangkan kamu”, padahal justru ditempat yang banyak terdapat gunung
dan gunung berapi disitulah paling sering terjadi gempa bumi. Kali ini
kembali kita kutip surah ke-16 (An Nahl), ayat 15 Al-Qur’an, dari Tafsir
Rahmat oleh H. Oemar Bakri, halaman 513 yang bunyinya:
Dan
Dia memancangkan gunung-gunung di bumi agar bumi itu tidak goncang
(membahayakanmu. Dan Dia jadikan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk (mencari rezekimu). QS,16:15
Pasak
adalah seperti paku tetapi terbuat dari kayu (sumber: Kamus Besar
Bahasa Indonesia – Balai Pustaka). Pasak umumnya ditancapkan dalam-dalam
ke tanah. Maksud ayat tersebut bahwa gunung dijadikan Allah SWT sebagai
pasak, berarti ada bagian gunung yang berfungsi sebagai pasak yang
menancap dalam-dalam ke dalam tanah.
Penegasan
Al Qu’ran ini sangat ajaib mengingat untuk memastikan adanya bagian
gunung yang berfungsi sebagai pasak dibutuhkan dua hal yaitu kemampuan
membedakan antara materi pembentuk gunung dengan materi penyusun tanah,
sehingga dapat dibedakan mana yang tanah dan mana bagian dari gunung
yang tertancap ke dalam tanah, serta harus dilakukan pendeteksian ke
kedalaman bumi sampai kedalaman tertentu. Kedua hal ini sulit dilakukan
mengingat kemampuan peralatan eksplorasi di masa kehidupan Muhammad Saw
tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian tersebut.
Tetapi
sekarang telah diakui oleh para ahli geologi bahwa ternyata gunung
memiliki akar (mountain root) seperti jangkar yang menusuk masuk ke
dalam bumi. Akar gunung ini (mountain root) memiliki fungsi untuk
memberikan stabilitas dan keseimbangan kepada bumi ketika terjadi
guncangan akibat pergerakan lempengan tektonik, sehingga bumi tidak
sedemikian mudah untuk porak-poranda
Tugas
utama gunung adalah sebagai pasak agar bumi tidak berguncang akibat
tekanan gas-gas yang terbentuk di dalamnya semakin bertambah. Marilah
kita kutip lagi surah Lukman, surah ke-31, ayat 10 Al-Qur’an, dari
Tafsir Rahmat oleh H. Oemar Bakri, halaman 801 yang bunyinya:
Dia
menciptakan ruang angkasa tanpa tiang yang kamu lihat. Dan
dipancangkan-Nya di bumi itu gunung-gunung menjadi pasaknya agar kamu
tidak bergoncang. Dan dikembang-biakkan-Nya segala jenis binatang. Dan
diturunkan-Nya air hujan dari langit, lantas ditumbuhkan-Nya setiap
jenis tumbuh-tumbuhan yang baik … QS,31:10
Kitab
suci Alquran yang diturunkan 15 abad lalu di Semenanjung Arab ternyata
telah membicarakan mengenai gunung api dengan sangat tepat sesuai dengan
ilmu geologi dan vulkanologi abad 20. Menurut Al-Qur’an, Allah SWT
menciptakan gunung adalah sebagai pasak bumi agar bumi tidak goncang
(Surat An Naba’: 7). Sebab jika tidak ada gunung, maka bumi akan
mengalami goncangan terus-menerus sehingga manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan di atasnya pasti tidak akan dapat bertahan hidup.
Perkataan ”pasak” dalam Al-Our’an
sebenarnya memiliki dua bagian, yakni menurut bentuknya dan fungsinya.
Jika menurut bentuk, sebuah pasak lebih banyak bagiannya berada dalam
tanah daripada bagian di luar tanah. Jika menurut fungsi, sebuah pasak
berfungsi membuat agar barang yang ditancapi tidak bergerak-gerak; tidak
bergoyang-goyang atau tetap pada tempatnya semula.
Demikian
pula menurut ilmu geologi modern. Ternyata bagian sebuah gunung yang
terlihat di luar hanya sebagian kecil saja yakni 1/3, sedangkan bagian
yang tertanam di dalam bumi mencapai 2/3 bagian. Jadi sesungguhnya semua
gunung yang kita lihat di dunia ini masih sangat kecil jika
dibandingkan dengan bagian gunung yang tertanam di dalam bumi.
Jadi
sesungguhnya fenomena gunung es di Kutub Utara juga berlaku untuk
gunung di daratan. Sesungguhnya seluruh pulau dan benua di dunia ini
dalam keadaan ”mengambang” di atas cairan kental Basalt, yang berada
puluhan kilometer di bawah kulit permukaan bumi. Jadi sebenarnya manusia
di bumi hidup di atas cairan sangat kental yang dinamakan Basalt.
Karena
setiap gunung memiliki ”akar tunjang” yang masuk ke dalam kulit bumi,
maka sesungguhnya akar tunjang gunung yang terpendam di dalam lapisan
Basalt itu telah menahan lapisan benua atau kulit bumi dari berbagai
gerakan atau goncangan dahsyat yang akan terjadi karena pengaruh tekanan
dari dalam (endogen) atau tekanan dari luar (eksogen).
Terjadi
keseimbangan tekanan pada kulit bumi. Jadi karena beratnya, dapat
diumpamakan sebuah gunung bagaikan jangkar berat yang dilabuh kan ke
dalam lapisan Basalt tempat 7 benua di bumi termasuk Kutub Utara dan
Selatan terapung di atasnya sehingga tidak dapat bergerak lagi.
0 komentar:
Posting Komentar